Kemenkes Tegaskan Imunisasi HPV untuk Eliminasi Kasus Kanker Serviks



MANADO - Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Prima Yosefine, menegaskan jika Imunisasi Human Papillomavirus (HPV) adalah untuk mencegah atau mengeliminasi kasus kanker serviks di Indonesia.
Sayangnya, capaian imunisasi HPV ini masih tergolong rendah. Pada tahun 2023 lalu, realisasi imunisasi HPV masih dinilai belum cukup untuk mencapai eliminasi kanker serviks.
"Padahal kanker serviks ini merupakan jenis penyakit berbahaya yang perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin," ujar dr Prima di Manado, Rabu (31/7).
Dijelaskan dr Prima, kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi nomor dua dan beban pembiayaan terbesar di Indonesia, dengan 36.964 kasus kanker serviks dan angka kematian yang terus meningkat.
Katanya, Kemenkes telah menetapkan target 90 persen bagi setiap provinsi terkait realisasi imunisasi pada anak perempuan usia 11 dan 12 tahun di tahun 2024 ini.
Khusus di Sulawesi Utara (Sulut), data tahun 2023 menunjukkan realisasi imunisasi HPV hanya mencapai 80 persen untuk dosis pertama dan 72 persen pada dosis kedua. Angka ini masih belum mencapai target nasional.
Hal ini menurut dr Prima dikarenakan lemahnya dukungan lintas sektoral dan kurangnya kesadaran orang tua yang memiliki anak perempuan. Di tingkatan sekolah juga, belum ada sosialisasi secara masif sehingga berdampak kurang pahamnya siswa dan orang tua akan pentingnya hal ini.
Sementara, dr Gyse Pontororing, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut, mengatakan jika pada tahun 2024 imunisasi pada anak sekolah akan digencarkan melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sepanjang bulan Agustus.
“Jadi selama Agustus ini kita giatkan BIAS menyasar anak kelas lima, sementara anak yang tidak bersekolah kita akan jangkau melalui puskesmas,” katanya kembali.
swingly m
Sumber Kumparan,com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel