Demam Berdarah Merebak, Lindungi Si Kecil dari Gigitan Nyamuk




Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini seperti panas terik di siang hari kemudian hujan pada sore dan malam hari menjadi salah satu penyebab turunnya daya tahan tubuh. Siklus cuaca seperti ini justru digemari oleh nyamuk Aedes aegyptinyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) untuk berkembang biak.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukan, pada 26 Maret 2024 kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus, 404 orang diantaranya merupakan kasus kematian akibat DBD. Angka ini pun mengalami peningkatan pada pekan berikutnya sebanyak 60.296 kasus dengan angka kematian sebanyak 455 kasus.

Jels perlu tahu, anak-anak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena DBD, berkisar antara usia 5 hingga 15 tahun. Hal ini berkaitan dengan sistem imunitas pada anak-anak yang belum sempurna,  faktor penyebab lainnya adalah adanya genangan air atau penumpukan sampah di sekitaran rumah yang menjadi tempat berkembannya nyamuk Aedes aegypti.

Sehingga penting bagi Jels selaku orang tua untuk menerapkan langkah pencegahan yang tepat agar risiko terkena DBD dapat menurun.

Pertama, gunakan kelambu. Tutup tempat tidur anak dengan kelambu agar nyamuk tidak dapat mendekat. Jels juga bisa pasang kasa pada setiap ventilasi dan jendela.

Kedua, kenakan Si Kecil pakaian dengan lengan dan celana panjang sehingga dapat menutupi beberapa area yang rentan digigit oleh nyamuk.

Ketiga, gunakan  krim anti nyamuk. Jels  dapat mengoleskanya di area tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, seperti wajah dan telapak tangan.

Keempat, selalu menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang). Bersihkan lingkungan sekitar rumah. Anda bisa membuang sampah, menguras genangan air pada kolam, pot dan tempat sampah, agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.

DBD dapat disembuhkan bila segera ditangani dengan cepat dan tepat. Jika anak mengalami gejala dari DBD, ada baiknya untuk segera melakukan penanganan rumahan. Jika gejalanya masih terjadi dalam beberapa hari, segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan medis. (X-8)

Rizky Noor Alam

Sumber mediaindonesia.com







Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel